27 Maret, 2009

apa itu Indie?

Enggak mau ikutan tren, anak-anak indie bikin gaya sendiri biar berbeda. Nyatanya, gaya mereka malah banyak pengikut dan jadi ngetren.

Musik bisa dibilang jadi ujung tombak berkembangnya komunitas indie. Sudah lama kan kita mendengar tentang band-band yang bergerak sendiri untuk memproduksi dan mengedarkan album mereka, yang biasa disebut pergerakan underground. Angkanya memang tidak besar jika dibandingkan dengan Sheila on 7 atau Padi. Tetapi, angka 50 ribu kopi untuk album indie sudah sangat bagus.

Makin lama, dukungan terhadap indie pun besar. Terbukti dengan masuknya nama band asal Bandung, Mocca, dalam deretan grup yang mendapatkan award dari MTV. Stasiun TV yang fokus pada musik itu pun memberikan tempat yang cukup besar bagi musik yang bergerak dengan semangat indie. Tak ketinggalan, sejumlah radio ikut menyediakan segmen khusus bagi musisi-musisi lokal.

Propaganda
Perkembangan hebat ini kemudian diikuti oleh elemen lain yang sangat menunjang. Salah satunya adalah media cetak. Untuk menunjang promosi, biasanya band membuat newsletter untuk memberitakan perkembangan bandnya. Berawal dari selembar kertas fotokopian, lalu mulai dicetak tipis, dan akhirnya bermunculanlah majalah-majalah yang tampilannya enggak kalah keren dibandingkan dengan media cetak mapan.

Bandung, enggak bisa dibilang enggak, adalah sarangnya orang-orang yang punya semangat indie. Dari kota ini dikenal beberapa majalah yang punya nama cukup besar, seperti Ripple dan Pause. Belum lagi majalah-majalah baru yang mulai berkembang.

Kota lain penghasil media cetak indie adalah Yogyakarta yang punya Outmagz dan Medan dengan M-teens, misalnya. Belum lagi yang berupa newsletter dengan kemasan lebih rapi seperti 10.05 (ten o’ five) yang dibagikan gratis.

Awalnya media cetak tersebut adalah ajang untuk propaganda. Tetapi, sekarang sudah berubah jadi bacaan yang bisa kita nikmati dan menambah wawasan kita.

“Fashion”
Style orang-orang ini juga terlihat berbeda dan unik, tetapi enggak “sejorok” seniman. Mereka tetap memperhatikan penampilan, tetapi dengan satu syarat: harus beda dengan yang lain. Syarat tersebut membuat mereka mendesain pakaian sendiri, biasanya berupa t-shirt, yang berbeda dengan rancangan orang lain. Walau sederhana, hanya mengandalkan kekuatan kata dan gambar pada kaus, ternyata desain mereka bisa memancing minat para pencinta fashion.

Biasanya tiap desain dibuat dalam jumlah kecil. Paling banyak satu desain hanya diproduksi 10 potong.

Perkembangan usaha ini makin menjamur. Puluhan merek bermunculan. Usaha bikin kaus itu disebut clothing. Enggak cuma t-shirt, tetapi juga berbagai aksesori, seperti belt, handband, sepatu, sampai boxer.

Makin hari, persaingan semakin ketat. Dalam persaingan ini yang utama adalah ide! Semakin unik dan fresh, clothing tersebut bakal makin dicari.

Distribusi
Banyak produk bersemangat indie dihasilkan, tetapi sedikit tempat yang bisa menjualnya. Karena keterbatasan dana, mereka kesulitan masuk ke toko-toko buku besar. Akhirnya, dibangunlah sistem distribusi yang memanfaatkan jaringan pertemanan. Sampai akhirnya ada sebuah solusi untuk hal ini, yaitu distribution outlet yang lebih dikenal dengan sebutan distro. Biasanya bermula dari menjual produk-produk mereka sendiri, kemudian berkembang banyak yang menitipkan barang untuk dijual di situ.

Belakangan distro makin menjamur di berbagai kota di Indonesia. Apalagi kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya, dan Medan. Sebut saja 347 di Bandung, Cynical MD, atau Locker di Jakarta. Begitu banyak nama-nama baru bermunculan. Persaingan yang makin ketat membuat tiap distro adu unik dan eksklusif.

Banyak Pengikut
Puncaknya sekarang ini kita banyak melihat anak muda yang gayanya distro banget. Dan yang sedang in saat ini adalah dandanan ala punk, dengan berbagai atribut, seperti spike dan belt, plus gaya rambut dan tato.

Indie, yang berasal dari kata independent, niatan awalnya adalah antitren. Tetapi keantitrenan itu justru membuat karya- karya mereka dicintai banyak orang. Akibatnya, malah ngetren.

Bahkan, tren itu makin besar gelombangnya. Banyak label rekaman besar yang mencari grup-grup band di kalangan indie. Bahkan sebuah label besar sampai membuat divisi khusus untuk band-band indie. Sudah jadi bisnis menguntungkan, rupanya.

Indie Asli
Saat ini memang sudah sulit membedakan mana yang anak indie asli dan mana yang hanya pengikut. Tetapi, sebenarnya ada ciri-ciri yang tak bisa hilang dari komunitas ini.

Tak sedikit anak band indie yang mendesain sendiri pakaian mereka. Bahkan, turun sendiri ke jalan untuk menempel poster- poster event yang juga mereka buat sendiri.

Mereka bekerja keras untuk mempromosikan apa yang mereka lakukan dengan cara mereka. Maka bertebaranlah newsletter, flyer, dan poster, baik di distro-distro, kedai kopi, maupun toko buku dan kaset tertentu.

Semangat indie adalah semangat menjadi diri sendiri. Semangat tidak ikut arus.

Sumber: Tim Muda Kompas

26 Maret, 2009

kosong

aneh.bentar lagi UN tapi kok kaya gak ada beban ya?
padahal urang teu bisa nanaon.
cuma menjalani hari hari gak jelas.tiap hari dikamar maen gitar ama maen komputer terus tidur.gak ada perubahan.monoton.

apa nanti urang ngamen dari jalan ke jalan demi kepingan recehan sebagai seniman jalanan yang bergaya bohemian.tidur dimanapun sesuka hati.berjalan kemanapun tanpa beban.

atau jadi mahasiswa abadi yang alcoholic dan kecanduan heroin dan LSD.lalu mati kaya brian jones (mantan gitaris rolling stones) dengan cara ditenggelamkan karena memarahi bapak bapak tua?.shit

i used to play guitar as a kid,wishing that
that i could be like slash.but today i changed my mind.i decided that i dont want to die. but it was a normal day for me. a man who died everyday. . .

23 Maret, 2009

minta doa pada anda semua

aduh.hayang ngamen euy.tapi teuing rek dimana jeung teuing kumaha caranya.heu
ada yang tau tata cara ngamen yang baik dan benar?heu
eh,pada add fb aku y! search we ngaran urang.hapal teu?

oia,doakan urang asup sma8 .knapa gak 3?
cause its a bullshit for me.hehehe.
amin.
(bilang amin ya,tong cicing wae pas maca teh.hehehe)

oia.lupa(daritadi oia wae)
urang lagi bikin cd yang isinya lagu yang urang nyanyiin sendiri ama lagu tentang kenangan dengan "dia".(kamu tau kan dia siapa?).
ini urang bikin buat kado ultah "dia".emang sih ulang tahunnya masi lama,pas akhir mei.tapi gak ada salahnya kan bikin sekarang?
lagunya sih udah selesai.tinggal covernya gimana.doakan saja selesai sebelum maret berakhir.heu

AMIN

17 Maret, 2009

i need punk rock show!not coffe bean show

duh urang teu asup sakola hari ini.hoream . .
kmaren abis foto booklet di coffe bean di bsm..
ANJING LAH.AINK RIEUT NGURUSANNA.
oke,saya ceritakan dari awal.

kmaren,9d punya rencana foto booklet di cofbean bsm.
tadinya foto mau jam 3 sore.tapi sigana si photograper na poho.jadi we fotonya jam 4an baru mulai.
karena ada waktu kosong,urang bilal ama dudu nga.dudu di tangga dket foodcourt.(tau ngadudu gak?hehe).trus kita t ke.gap ama si lulu ama danti. dan mereka t bilang k adni donk!.weleh mampus babi. .
setelah insiden itu,aku ama adni sempet pajauh jauh... . .
oke,lanjut.
jam 4, tukang poto na datang..mereka dari cokelat.(nama kumpulan fotographer gtu lah).dan kita foto ampe jam setengah 6.
o iya,kan demi etika urang t meuli kopi di cofbean.urang mah neang nu murah we.urang meuli espresso.pas udah dateng pesenannya.aku terkejut.
ternyata,17.500 cuma dapet 1 gelas kecil dan cuma keisi setengah dari gelah. tapi untung cuma dapet dikit.soanya pait pisanbanget.hueh.
udahlah,lupakan tentang kopinya.
lanjutin ceritanya.
abis poto,ak ama adni k basement.mau salat..abis itu aku ama adni ke food court makan es krim sambil nunggu adni dijemput.
jam 7an,adni dijemput,dan urang balik sorangan.hueh..

pokonya mah unforgetable

05 Maret, 2009

efek rumah kaca.live di smpn 5

weh.lama gak ngepost..
tadi ada acara di sekolah,tau kan? yang marbels tea(saya pernah cerita kan di pos sebelumnya?)
saya t udah tegang,soalnya tampil sendirian tea.mana dapet urutan 12( itu t awal loh)
ternyata,pas bandnya si axl maen,(kira kira dia urutan 7 atau 8) malah hujan gede!
weh..setelah ngaret begitu lama,panggung dipindahkan ke ruang ibu golek.
tapi,band yang belum tampil gak boleh tampil da waktunya udah mau selesai.(anjingkan?).
kecewa sih,tapi agak tertutupi soalnya pak nono janji bakal ngadain acara kaya gini lagi.hahaha terimakasih pak nono! hidup pak nono! pak nono nu aink!( naon seeh)
akhirnya,cuma guest star yang tampil diakhir.
yaitu efek rumah kaca.mereka nyanyiin kesepian,desember,kenakalan remaja di era informatika,cinta melulu, ama 1 lagi tapi saya gtw judulnya apa.hehe

abis nonton,saya pulang we.bareng adni loh!hahaha.naoon sih.heu

tos ah.zz